Senin, 08 April 2019

Kampung Nambah Dadi, Paen, Pa'n


A.      Gambaran Umum Kampugng Nambah Dadi
1.         Sejarah Kampung Nambah Dadi
Pada tahun 1959 pemerintah Indonesia melalui Jawatan Transmigrasi sie Way Seputih mengadakan Program Transmigrasi Umum (TU) pada Kementerian Transkopeda (Transmigrasi Koprasi dan Pembangunan Masyarakat Desa) yang diantaranya meliputi Wilayah dari Vak A sampai dengan Vak W, dan masing-masing bagian wilayah membuat Nama Kampung dengan huruf awal dari urutan huruf tersebut, dan untuk Vak N dinamai Kampung Nambah Dadi. Pemilihan nama Nambah Dadi ini adalah atas kesepakatan masyarakat ketika ingin memberikan nama Kampung. Dari segi bahasa Nambah Dadi diambil dari bahasa Jawa yang maknanya berbuat untuk menciptakan kampung yang jadi dalam segala hal.[1]
Kampung Nambah Dadi (atau sering disebut Vak N) yang dibuka pada tanggal 6 Mei 1959.Sebelum dibuka kawasan ini merupakan hutan belantara yang belum dihuni oleh siapapun. Wilayah tersebut berpenduduk atau terdiri dari 36 rombongan awal yang berasal dari berbagai Daerah diantaranya dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta dan sebagian kecil dari Jawa Barat menempati wilayah permukiman berada ditengah-tengah areal pertanian. Kemudian penduduk secara berkelompok maupun sendiri-sendiri mereka membuka/menebang hutan tersebut untuk dijadikan pemukiman, areal pertanian sawah, perladangan, dan prasarana lainnya.
Selanjutnya pada tahun 1961 Pemerintah RI juga melalui Jawatan tersebut menambah luas wilayah pemukiman maupun wilayah pertanian bagi Kampung Nambah Dadi dengan mengadakan kesepakatan dengan pemilik tanah pribumi terdekat dengan tanah Nambah Dadi.
Pada perkembangan selanjutnya (dari tahun 1975 s/d 1979) Wilayah Kampung Nambah Dadi bertambah dengan adanya Tim Penyelesaian tanah, bawa lahan pembagian tambahan Kampung lain yang berada tepat sebelah timur persawahan Kampung Nambah Dadi sampai batas Sungai Way Seputih, diperuntukkan/dialihkan menjadi wilayah pertanian Kampung Nambah Dadi.
Dari mulai dibuka Kampung Nambah Dadi telah mengalami berbagai nama sebutan setingkat Desa, dan dalam era Otonomi sejak tahun 2000 disebut dengan sebutan KAMPUNG.[2]
Kampung Nambah Dadi sejak awalnya dibagi menjadi 8 (delapan) wilayah Dusun yang dipimpin oleh Kepala Dusun diantaranya adalah:
Tabel. 1
Pembagian Dusun

No
Kode Dusun
Nama Dusun
1
Dusun I
Nambah Asri
2
Dusun II
Nambah Endah
3
Dusun III
Nambah Subur
4
Dusun IV
Nambah Harum
5
Dusun V
Nambah Wangi
6
Dusun VI
Nambah Makmur
7
Dusun VII
Nambah Maju
8
Dusun VIII
Nambah Mulya
Sumber: RPJM Kampung Nambah Dadi[3]
Pejabat yang pernah menjabat sebagai Kepala Kampung.
Tabel. 2
Kepengurusan Kepala KampungNambah Dadi

No
Nama
Masa Jabatan
1
Bapak Ede’
dari tahun 1959 s/d tahun 1962
2
Bapak Syarif Syukur
dari tahun 1962 s/d tahun 1967
3
Bapak Prawiro Harjono
dari tahun 1967 s/d tahun 1972


dari tahun 1980 s/d tahun 1988
4
Bapak Samiarjo
dari tahun 1972 s/d tahun 1980
5
Bapak Sukamdi
dari tahun 1990 s/d tahun 1996
6
Bapak Siswono
dari tahun 1998 s/d tahun 2000
7
Bapak Supriyanto, ST
dari tahun 2003 s/d tahun 2014
Sumber: Data Profil Kampung.[4]


2.         Kondisi Wilayah
a.    Letak dan Luas Wilayah
Kampung Nambah Dadi merupakan salah satu Kampung yang ada di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Sebagai Kampung yang terletak di Kecamatan Terbanggi Besar, Kampung Nambah Dadi mempunyai batas wilayah yaitu:[5]
     Sebelah Utara                   :Kampung Onoharjo
     Sebelah Timur                  :Sungai Way Seputih
     Sebelah Selatan                :Kampung Karang Endah
Sebelah Barat                               :Kampung Terbanggi Besar/Sungai Way Yukum
Kampung Nambah Dadi mempunyai luas wilayah 1798 Ha, tanah sawah 695 Ha, tanah kering 413 Ha, tanah perkebunan 623 Ha. Lahan pemukiman 425 Ha.[6]
b.    Iklim
Iklim Kampung Nambah Dadi, sebagaimana Kampung-kampung lain di wilayah indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Kampung Nambah Dadi Kecamatan Terbanggi Besar.


3.         Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk
a.    Jumlah Penduduk
Kampung Nambah Dadi mempunyai jumlahpenduduk total 9471 orang jiwa. jumlah laki-laki 4950 orang, jumlah peremuan 4521 orang, jumlah kepala keluarga 2118 orang.
b.    Mata Pencaharian
Karena Kampung Nambah Dadi merupakan KampungPetani maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dimana jumlah petani sebanyak 3283 orang, buruh tani 542 orang, PNS 133 orang, pengrajin 5 orang, pedagang 265 orang, peternak 134 orang, montir/bengkel 32 orang, dokter 2 orang, wira usaha 486 orang, tukang bangunan 109 orang, buruh pabrik 155 orang.[7]
c.    Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan prasarana umum Kampung Nambah Dadi secara garis besar adalah sebagai berikut:[8]
1)        Sarana : jalan desa/ kampung. Jalan aspal 6km, jalan makadam 42 km, jalan tanah 12 km. Jembatan desa/kecamatan 6 unit.
2)        Sarana transportasi darat: truk umum, angkutan pedesaan, delman/sejenisnya.
3)        Prasarana air bersih: sumur pompa 32 unit, sumur gali 2086 unit, mata air 5 unit, jumlah MCK 2046 unit.
4)        Prasarana irigasi: panjang saluran primer 5800 meter, panjang saluran skunder 480 meter, panjang saluran tersier 9700 meter, jumlah pintu sadap 12 unit, jumlah pintu pembagia air 4 unit.
5)        Prasarana pemerintahan: balai kampung 1 unit, jumlah komputer 2 buah, jumlah meja 12 buah, jumlah lemari arsip 2, kantor BPK 1 buah, kendaraan dinas 1 buah. Pos kamling 41 buah.
6)        Prasarana peribadatan: jumlah masjid 8 unit, mushola 26 unit, gereja katolik 1unit.
7)        Prasarana kesehatan: pusksmas 1 unit, dokter praktek 1 orang, mantri/bidan 6 orang, posyandu 8 buah.
8)        Prasarana pendidikan: Sma/sederajat 1 unit, Smp/sederajat 1 unit, sd/sederajat 4 unit, tk 4 unit, PAUD 1 unit, TPA 6 unit, lembaga pendidikan agama 3 unit.
9)        Prasarana penerangan: listrik PLN 1802 kk.[9]

4.         Struktur Pemerintahan Kampung
Kampung adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.[10]
Pemerintahan Kampung merupakan sub sistem dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan negara, oleh karena itu, tujuan diembannya oleh pemerinthan Kampung adalah sama dengan tujuan yang diemban oleh pemerintah pusat, yaitu mewujudkan cita-cita nasional dalam menyelenggaraan pemerintahan yang terlihat dari aspek-aspek managemennya, terdapat pembagian tugas, fungsi dan wewenang yang dimiliki masing-masing tingkat pemerintahan.[11]
Untuk lebih jelasnya bagan struktur pemerintahan Kampung Nambah Dadi seperti dibawah ini:




[1] Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Nambah Dadi, tahun 2015
[2]Ibid,
[3]Ibid,
[4]Data Profil Kampung Nambah Dadi, tahun 2014
[5]Ibid,
[6]Ibid,
[7]Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), tahun 2015
[8]Ibid,
[9]Ibid,
[10]Haw Widjaja, Otonomi Desa, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010) h. 3
[11] Khairuddin Tahmid, Demokrasi Dan Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, (Bandar lampung: fakultas syari’ah IAIN Raden Intan Bandar Lampung, 2004) h.19