A.
Gambaran
Umum Kampugng Nambah Dadi
1.
Sejarah
Kampung Nambah Dadi
Pada
tahun 1959 pemerintah Indonesia melalui Jawatan Transmigrasi sie Way Seputih
mengadakan Program Transmigrasi Umum (TU) pada Kementerian Transkopeda
(Transmigrasi Koprasi dan Pembangunan Masyarakat Desa) yang diantaranya
meliputi Wilayah dari Vak A sampai dengan Vak W, dan masing-masing bagian
wilayah membuat Nama Kampung dengan huruf awal dari urutan huruf tersebut, dan
untuk Vak N dinamai Kampung Nambah Dadi. Pemilihan nama Nambah Dadi ini adalah
atas kesepakatan masyarakat ketika ingin memberikan nama Kampung. Dari segi
bahasa Nambah Dadi diambil dari bahasa Jawa yang maknanya berbuat untuk
menciptakan kampung yang jadi dalam segala hal.[1]
Kampung
Nambah Dadi (atau sering disebut Vak N) yang dibuka pada tanggal 6 Mei 1959.Sebelum
dibuka kawasan ini merupakan hutan belantara yang belum dihuni oleh siapapun.
Wilayah tersebut berpenduduk atau terdiri dari 36 rombongan awal yang berasal
dari berbagai Daerah diantaranya dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta dan
sebagian kecil dari Jawa Barat menempati wilayah permukiman berada
ditengah-tengah areal pertanian. Kemudian penduduk secara berkelompok maupun
sendiri-sendiri mereka membuka/menebang hutan tersebut untuk dijadikan
pemukiman, areal pertanian sawah, perladangan, dan prasarana lainnya.
Selanjutnya
pada tahun 1961 Pemerintah RI juga melalui Jawatan tersebut menambah luas
wilayah pemukiman maupun wilayah pertanian bagi Kampung Nambah Dadi dengan
mengadakan kesepakatan dengan pemilik tanah pribumi terdekat dengan tanah
Nambah Dadi.
Pada
perkembangan selanjutnya (dari tahun 1975 s/d 1979) Wilayah Kampung Nambah Dadi
bertambah dengan adanya Tim Penyelesaian tanah, bawa lahan pembagian tambahan
Kampung lain yang berada tepat sebelah timur persawahan Kampung Nambah Dadi
sampai batas Sungai Way Seputih, diperuntukkan/dialihkan menjadi wilayah
pertanian Kampung Nambah Dadi.
Dari
mulai dibuka Kampung Nambah Dadi telah mengalami berbagai nama sebutan
setingkat Desa, dan dalam era Otonomi sejak tahun 2000 disebut dengan sebutan
KAMPUNG.[2]
Kampung
Nambah Dadi sejak awalnya dibagi menjadi 8 (delapan) wilayah Dusun yang
dipimpin oleh Kepala Dusun diantaranya adalah:
Tabel. 1
Pembagian Dusun
No
|
Kode
Dusun
|
Nama
Dusun
|
1
|
Dusun
I
|
Nambah
Asri
|
2
|
Dusun
II
|
Nambah
Endah
|
3
|
Dusun
III
|
Nambah
Subur
|
4
|
Dusun
IV
|
Nambah
Harum
|
5
|
Dusun
V
|
Nambah
Wangi
|
6
|
Dusun
VI
|
Nambah
Makmur
|
7
|
Dusun
VII
|
Nambah
Maju
|
8
|
Dusun
VIII
|
Nambah
Mulya
|
Sumber:
RPJM Kampung Nambah Dadi[3]
Pejabat
yang pernah menjabat sebagai Kepala Kampung.
Tabel. 2
Kepengurusan
Kepala KampungNambah Dadi
No
|
Nama
|
Masa
Jabatan
|
1
|
Bapak
Ede’
|
dari
tahun 1959 s/d tahun 1962
|
2
|
Bapak
Syarif Syukur
|
dari
tahun 1962 s/d tahun 1967
|
3
|
Bapak
Prawiro Harjono
|
dari
tahun 1967 s/d tahun 1972
|
dari
tahun 1980 s/d tahun 1988
|
||
4
|
Bapak
Samiarjo
|
dari
tahun 1972 s/d tahun 1980
|
5
|
Bapak
Sukamdi
|
dari
tahun 1990 s/d tahun 1996
|
6
|
Bapak
Siswono
|
dari
tahun 1998 s/d tahun 2000
|
7
|
Bapak
Supriyanto, ST
|
dari
tahun 2003 s/d tahun 2014
|
Sumber:
Data Profil Kampung.[4]
2.
Kondisi
Wilayah
a. Letak
dan Luas Wilayah
Kampung Nambah Dadi merupakan salah satu Kampung yang ada di Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Sebagai Kampung yang terletak di
Kecamatan Terbanggi Besar, Kampung Nambah Dadi mempunyai batas wilayah yaitu:[5]
Sebelah Utara :Kampung Onoharjo
Sebelah Timur :Sungai Way Seputih
Sebelah Selatan :Kampung Karang Endah
Sebelah
Barat :Kampung
Terbanggi Besar/Sungai Way Yukum
Kampung
Nambah Dadi mempunyai luas wilayah 1798 Ha, tanah sawah 695 Ha, tanah kering
413 Ha, tanah perkebunan 623 Ha. Lahan pemukiman 425 Ha.[6]
b. Iklim
Iklim Kampung Nambah Dadi, sebagaimana
Kampung-kampung lain di wilayah indonesia mempunyai iklim kemarau dan
penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang
ada di Kampung Nambah Dadi Kecamatan Terbanggi Besar.
3.
Keadaan
Sosial Ekonomi Penduduk
a. Jumlah
Penduduk
Kampung
Nambah Dadi mempunyai jumlahpenduduk total 9471 orang jiwa. jumlah laki-laki
4950 orang, jumlah peremuan 4521 orang, jumlah kepala keluarga 2118 orang.
b. Mata
Pencaharian
Karena
Kampung Nambah Dadi merupakan KampungPetani maka sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Dimana jumlah petani sebanyak 3283 orang, buruh
tani 542 orang, PNS 133 orang, pengrajin 5 orang, pedagang 265 orang, peternak
134 orang, montir/bengkel 32 orang, dokter 2 orang, wira usaha 486 orang,
tukang bangunan 109 orang, buruh pabrik 155 orang.[7]
c. Sarana
dan Prasarana
Kondisi
sarana dan prasarana umum Kampung Nambah Dadi secara garis besar adalah sebagai
berikut:[8]
1)
Sarana : jalan desa/ kampung. Jalan
aspal 6km, jalan makadam 42 km, jalan tanah 12 km. Jembatan desa/kecamatan 6
unit.
2)
Sarana transportasi darat: truk umum,
angkutan pedesaan, delman/sejenisnya.
3)
Prasarana air bersih: sumur pompa 32
unit, sumur gali 2086 unit, mata air 5 unit, jumlah MCK 2046 unit.
4)
Prasarana irigasi: panjang saluran
primer 5800 meter, panjang saluran skunder 480 meter, panjang saluran tersier
9700 meter, jumlah pintu sadap 12 unit, jumlah pintu pembagia air 4 unit.
5)
Prasarana pemerintahan: balai kampung 1
unit, jumlah komputer 2 buah, jumlah meja 12 buah, jumlah lemari arsip 2,
kantor BPK 1 buah, kendaraan dinas 1 buah. Pos kamling 41 buah.
6)
Prasarana peribadatan: jumlah masjid 8
unit, mushola 26 unit, gereja katolik 1unit.
7)
Prasarana kesehatan: pusksmas 1 unit,
dokter praktek 1 orang, mantri/bidan 6 orang, posyandu 8 buah.
8)
Prasarana pendidikan: Sma/sederajat 1
unit, Smp/sederajat 1 unit, sd/sederajat 4 unit, tk 4 unit, PAUD 1 unit, TPA 6
unit, lembaga pendidikan agama 3 unit.
9)
Prasarana penerangan: listrik PLN 1802
kk.[9]
4.
Struktur
Pemerintahan Kampung
Kampung adalah suatu kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan
pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi,
otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.[10]
Pemerintahan Kampung merupakan sub
sistem dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan negara, oleh karena itu,
tujuan diembannya oleh pemerinthan Kampung adalah sama dengan tujuan yang
diemban oleh pemerintah pusat, yaitu mewujudkan cita-cita nasional dalam
menyelenggaraan pemerintahan yang terlihat dari aspek-aspek managemennya,
terdapat pembagian tugas, fungsi dan wewenang yang dimiliki masing-masing tingkat
pemerintahan.[11]
Untuk
lebih jelasnya bagan struktur pemerintahan Kampung Nambah Dadi seperti dibawah
ini:
↵
[1] Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kampung Nambah Dadi, tahun 2015
[2]Ibid,
[3]Ibid,
[4]Data Profil Kampung Nambah Dadi,
tahun 2014
[5]Ibid,
[6]Ibid,
[7]Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), tahun 2015
[8]Ibid,
[9]Ibid,
[10]Haw Widjaja, Otonomi Desa, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010) h. 3
[11] Khairuddin Tahmid, Demokrasi Dan Otonomi Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, (Bandar lampung: fakultas syari’ah IAIN Raden Intan
Bandar Lampung, 2004) h.19